Abu - abu

Nama saya adalah Angga. Saat ini saya duduk di kelas 3 SMA. Hari ini adalah hari senin, seperti sekolah yang lain yang mengadakan upacara bendera pada senin pagi. Hari itu tepat jam 6:55 pagi, upacara akan segera dimulai, saya dan teman – teman pun bergegas menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara dan tidak lupa untuk merapihkan dasi serta pakaian kami.

Upacara disekolah dalam hal baris berbaris dipisahkan menurut gender, laki – laki berada pada barisan sebelah kiri sedangkan perempuan berada di barisan sebelah kanan. Ya seperti cowo pada umumnya yang suka mencari perhatian para perempuan tidak peduli tempat dan waktu, mayoritas laki – laki disekolah saya pun seperti itu.

Upacara pun di mulai dan dilaksanakan dengan hikmat. Setelah upcara selesai semua murid kembali ke kelasnya masing – masing. Saya pun kembali ke kelas saya bersama teman – teman saya yang lain. Jam 8:00 pelajaran pertamapun dimulai, hari itu berjalan dengan biasa seperti hari – hari sebelumnya. 

Hari pun berganti, saya bergegas bersiap diri untuk segera berangkat menuju ke sekolah. Saya berangkat menuju ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum yang memang bila pada pagi hari para supir angkutan umum sudah menunggu di setiap perempatan jalan untuk mengangkut orang – orang yang mayoritas adalah pelajar yang ingin menuju ke sekolah.

Ya akhirnya saya sampai disekolah saya, dan saya langsung menuju ke kelas. Ternyata baru saya saja yang sudah sampai dikelas, kelas begitu sepi, bahkan pintu pun masih tertutup saat saya datang. Saya bingung harus apa didalam kelas, saya merasa bosan berada dikelas sendirian, karena merasa bosan lalu saya pergi keluar kelas untuk bersandar pada dinding kelas. Kelas saya berada pada lantai 3 yang tepat berhadapat dengan kelas yang lain. Saat saya berdiri sambil melihat – lihat apapun yang ada dihadapan saya, saya melihat seorang gadis yang berjalan sendirian dari gerbang sekolah, yang sepertinya akan menuju ke kelasnya.

Saya terus memerhatikannya, entah karena apa, mungkin karena situasi sekolah yang masih sepi yang membuat saya tetap memerhatikan perempuan itu.  Saya terus memperhatikan kemana perempuan itu berjalan, yang kebetulan dari kelas saya terlihat kelas – kelas yang berseberangan dengan kelas saya. 

Ternyata kelas perempuan itu berada tepat di seberang kelas saya, tepat di seberang itu tidak berarti berhadapan dekat, melainkan berjarak dengan gedung yang berbeda yang membuat saya dapat memperhatikan perempuan itu.

Tidak lama setelah perempuan itu masuk kekelasnya, perempuan itu keluar dari kelasnya, saya menduga kalau teman – temannya belum ada yang datang, makanya perempuan itu keluar dari kelasnya dan berdiri di pinggi kelasnya sama seperti saya.

Saya terus memperhatikan perempuan itu, sampai perempuan itu melihat saya dan sadar kalau saya memperhatikannya, peremuan itu pun segera membuang pandangannya dari saya, dan begitupun juga saya, hal itu terjadi secara tiba – tiba, ya mungkin karena kami belum saling kenal.

Tak lama teman saya pun datang bergiringan, satu persatu datang sehingga kelas mulai ramai dan saya kembali ke dalam kelas dan menyapa teman – teman dan kami berbicara dan mengobrol sambil menggungu jam masuk pelajaran dimulai.

8:00 pagi, jam pelajaran pertama pun dimulai, saya dan teman – teman di kelas mengikuti mata pelajaran pertama pada hari itu. 09:00 pagi, adalah jam istirahat. Saya dan beberapa teman saya yang lain akan menuju kekantin sekolah. Saat kami keluar kelas, saya langsung melihat ke kelas di seberang, yaitu kelas dimana perempuan yang saya perhatikan pada pagi hari, entah mengapa saya menjadi sungguh penasaran dengan perempuan itu, saya ingin sekali mengenalnya.

Karena saya tidak melihat adanya perempuan itu, maka saya dan teman – teman saya berjalan menuju ke kantin untuk membeli makanan dan minuman. Saya dan teman -teman duduk dan membeli makanan dan minuman di suatu warung yang berada dikantin di belakang sekolah. Saat kamu sedang makan, tidak saya sangka saya melihat perempuan itu sedang membeli makanan di warung yang sama dengan saya dan teman  - teman. Saya sangat ingin mengenalnya. Hal yang mengjutkan terjadi, karena situasi kantin yang penuh, munkin perempuan itu tidak sadar bahwa orang yang disebelahnya adalah orang yang memperhatikannya pada pagi hari tadi.

Teman – teman saya mengajak saya untuk kembali ke kelas. Namun karena saya tidak ingin kehilangan kesempatan ini untuk mengenal perempuan itu, maka saya beralasan untuk ingin menghabiskan makanan saya disini, ya karena saya tidak fokus makan karena sebari berfikir bagaimana cara untuk mengenal wanita ini membuat saya makan dengan lambat.

Dan teman saya pun kekelas lebih dulu dari saya. Dan sekerang hanya tinggal saya dan wanita itu dan orang – orang yang tidak saya kenal yang berada di warung yang berada dikantin di halaman belakang sekolah.

Saya terus berfikir bagaimana cara memulai percakapan dengan perempuan itu, saya sungguh gugup dan bingung, namun saya harus bertindak cepat agar tidak kehilangan kesempatan yang sangat berharga ini.

Saya pun memberanikan diri untuk menanyakan nya. 'Kamu sendiri saja?', ucap saya dengan nada rendah  kepada perempuan itu. Dia pun menengok ke arah saya, mungkin dia bingung saya berbicara dengan siapa, dengan menganggukan kepala dia mengerti saya berbicara dengan dia.

Lalu dia menjawab 'iya'. Jawaban yang sangat singkat, tapi itu membuat saya senang karena saya dapat memulai percakapan dengan perempuan itu. Lalu saya bertanya 'Kamu dari pagi sendiri saja', ucap saya yang sangat bodoh yang membuka kartu saya bahwa saya adalah seseorang yang memperhatikannya pagi hari tadi. Lalu dia menjawab 'kok kamu tau?', 'iya tadi pagi engga sengaja saya ngeliat kamu dari seberang kelas kamu', jawab saya yang harus mengaku karena pertanyaaan yang salah sebelumnya. Saya sungguh merasa kacau. Untungnya dia tetap tersenyum dan tidak merasa takut kepada saya. 

'Iya , saya biasa sendiri, saya rasa saya kurang pintar bergaul dengan teman – teman saya', jawabnya, yang menggambarkan bahwa dia adalah pribadi yang mandiri dan baik, karena dia tidak menunjukkan sedikitpun ekspresi  menghindar dari saya. 

Kamu pun berbincang – bincang pada jam istirahat kali ini. Sampai makanan kami berdua habis, dan tepat saat bel lonceng tanda jam istirahat habis. Kami pun kembali kekelas bersama yang kemudian berpisah karena memang ruang kelas kami yang berbeda dan berseberangan. Saya sangat senang bisa berbicara dengan dia, saya masih ingin mengenali dia atau perempuan itu, perempuan yang saya perhatikan pagi hari tadi, pagi hari tadi saat saya menunggu teman- teman saya yang lain, dan tidak sengaja melihat perempuan itu berjalan sendiri dari gerbang depan sekolah menuju ke kelasnya yang berada tepat diseberang kelas saya.

Saya pun kembali mengikuti mata pelajaran yang sudah terjadwal pada jam dan hari ini. 12:00 siang, adalah waktu pulang yang sudah ditetapkan di sekolah itu. Saat saya pulang saya berharap bertemu lagi dengan perempuan itu, namun ternyata kami tidak bertemu lagi, ya mungkin karena dia sudah pulang terlebih dahulu atau justru saya yang pulang terlebih dahulu, entah lah, tapi yang jelas saya senang dapat mengenal perempuan itu hari ini.

Esok hari pun tiba, hari ini saya begitu semangat untuk pergi kesekolah berharap bisa bertemu dan berbincang – bincang lagi dengan perempuan itu. Dan saya baru teringat kemarin saya tidak sempat menanyakan namanya. 

Saya berjalan menuju ke perempatan yang jaraknya sekitar 4 kilo meter dari rumah saya, ya jarak yang lumayan memang, tapi karena pagi hari udara masih sejuk membuat badan tidak berkeringat dan berjalan santai setiap pagi itu menyehatkan dan membuat pikiran menjadi fresh atau segar. 

Saya terus berjalan dan berjalan sambil menunduk melihat jalan, hal ini sering saya lakukan agar perjalanan tidak terasa jauh, tapi tentu saya harus memperhatikan depan sekali – kali agar saya mengetahui ada apa dan apa serta apa situasi jalan yang berada didepan saya. Akhirnya saya tiba diperempatan jalan, tempat dimana biasanya banyak angkot atau angkutan umum yang biasa menunggu anak – anak yang akan berangkat kesekolah nya masing  - masing.

Saya pun masuk dan kemudian duduk disalaha satu angkot atau angkutan umum yang berada pada perempatan jalan. Angkutan umum seperti biasanya dan kebanyak di daerah lainnya baru akan berjalan bila sudah penuh atau keadaan yang memang sudah siang. 

Tidak lama kemudian angkutan umum yang saya naiki pun berjalan, butuh waktu sekitar 15 menit dari perempatan jalan ini untuk dapat sampai ke sekolah saya, jalannya yang sepi dan tidak macet membuat jarak yang lumayan jauh menjadi lebih cepat sampai.

Dan setelah beberapa menit atau kurang lebih 15 menit dari waktu biasa saya pun sampai ke sekolah. Kali ini sekolah sudah ramai, saya pun langsung ke kelas dan ternyata teman – teman sudah banyak yang sampai terlebih dahulu dibanding saya.

Saya pun meletakkan tas dan bertegur sapa kepada teman – teman yang ada dikelas. Setelah meletakkan tas saya pergi ke luar kelas untuk berdiri di depan kelas berharap melihat perempuan itu lagi. Dan benar saja  perempuan itu ada didepan ruangan kelasnya, berdiri didepan kelas, dibalkon gedung dan tak kusangka dia melambaikan tangannya kepada saya, saya pun membalas lambaian tangan dia. Taklama kemudian setelah itu bel lonceng tanda mata pelajaran pertama untuk hari itu akan segera dimulai, maka kami berdua pun masuk ke kelas kami masing – masing.

08:00 pagi, seperti biasa mata pelajaran untuk hari itu dimulai dan diakhiri pada jam 09:000 pagi untuk jeda istirahat. Pada hari ini bila bertemu dan memiliki kesempatan untuk berbicara lagi dengan perempuan itu, saya berniat untuk menanyakan nama perempuan itu.

Bel istirahat pun berbunyi, saya kali ini tidak ikut dengan teman – teman saya untuk kekantin, melainkan saya menunggu di bawah tangga untuk menunggu perempuan itu. Saya duduk diatas salah – satu anak tangga, menunggu perempuan itu turun untuk pergi kekantin, ya saya harap saat ini saya dapat bertemu lagi untuk pergi kekantin bersama – sama dengan perempuan itu. 

5 menit pun berlalu dari saat bel lonceng tanda istirahat dibunyikan, sekitar 3 menit kemudian saya sangat senang karena melihat perempuan itu menuruni anak tangga dan mengarah ke tempat saya duduk. 'Hai, kamu ngapain disini?',  sapa perempuan itu kepada saya yang berpura – pura sedang melihat kearah lain agar tidak ketahuan kalau saya sedang menunggunya disini. Lalu saya menjawab 'Ah engga ngapa – ngapain kok hehe', dengan sedikit ketawa untuk membuat situasi menjadi tidak canggung. 
Lalu saya sambung lagi percakapan itu ' Kamu mau kemana? ' , basa – basi  saya. 'Mau kekantin', jawab perempuan itu dengan sedikit tersenyum kepada saya. Lalu saya jawab 'Kebetulan saya belum makan, kita bareng lagi ya?', tanya saya dengan hati yang sangat gusar takut akan jawaban yang terburuk kalau dia akan menolak ajakan saya ini. 'Iya, ayuk', jawabnya dengan sedikit senyum diwajahnya seperti biasa. Saya dapat menyimpulkan bahwa dia adalah wanita atau perempuan yang ramah. Kami pun berjalan menuju kantin dan menuju ke salah satu warung yang berada di kantin di halaman belakang sekolah. Kantin di sekolah kami ada di dua tempat, yaitu ada di saming gedung dan ada di halaman belakang sekolah. 

Kamu pun memakan makanan kamu dengan sedikit obrolan. Dan saya teringat untuk menanyakan nama perempuan itu. 'Aku belum tau nama kamu, nama aku Angga, nama kamu siapa? Kan kita udah berbicara selama ini, masa belum tau namanya hehe', tanya aku pada saat itu. 'Lisa',jawabnya. 'Lisa? Wah nama yang bagus', jawab saya dengan senyum dan merasa lega karena berhasil mengtahui nama perempuan itu. Kami berdua pun melanjutkan memakan makanan yang kami pesan pada saat itu, ya tentu saja dengan sedikit obrolan ringan yang membuat kami merasa semakin akrab.

Setelah kami selesai menyantap makan kami, kami beruda berjalan menuju anak tangga tempat saya menunggu dia pada awal jam istirahat tadi. Kami duduk di salah satu anak tangga itu, kamu bercakap – cakap, berbicara megenai pelajaran, sampai dengan bercanda – canda. Kami berdua bukan lah satu – satunya yang duduk di anak tangga itu, disekolah kami sudah biasa para murid – murid untuk duduk - duduk di sekitaran gedung sambil berbicara – berbicara, maupun mengerjakan tugas, dan serta ada pula yang bermain bola, basket, di lapangan depan gedung kelas kami. 

Suasana di sekolah kami saat istirahat sangat ramai, karena jumlah murid – murid yang banyak dan tersedianya lapangan olah raga membuat para murid beraktifitas di sekitaran lapangan olah raga yang berada di depan kelas kami. 

Beberapa menit kemudian saat kamu mulai berbicara di anak tangga itu bel lonceng tanda waktu jam istirahat telah berakhir, dengan sedikit tegur sapa kami berdua kembali ke kelas kami masing  - masing, dia pun melambaikan tangannya lagi saat kami berdua berada tepat didepan kelas kami yang saling berhadapan. Saya pun membalas lambaian tangan itu. Saya merasa sanget senang hari ini dapat mengetahui nama perempuan itu, Lisa. Saya terus dekat dengan Lisa sampai kami lulus, bahkan kami berada pada satu universitas yang sama setelahnya. Kami terus dekat, sehingga kami sudah seperti pasangan, pasangan cinta dari masa abu – abu.

Comments

Popular posts from this blog

Tahap pengujian pada fase pemrograman

Mengenal Linux KLIXs

Fungsi Next Record pada Libre Office